Blogdetik memang
sering membuat event-event menarik, salah satunya ya ini “Kontes Blog”. Kontes
blog ini adalah untuk yang ke-sekian kalinya diadakan oleh blogdetik. Dengan
adanya kontes blog ini, kami semua lebih bersemangat dalam berkarya di dunia
blogging. Saya pribadi berharap dengan adanya kontes blog ini, kita bisa
menumbuh kembangkan semangat blogging yang sempat hilang. Karena bagaimanapun,
ngeblog adalah hal yang positif. Saya pernah sesekali ikut dalam kontes yang
diadakan oleh Blogdetik beberapa waktu yang lalu. Bukan kemenangan yang menjadi
tujuan utama saya, tapi terlebih pada peran serta dan apresiasi terhadap kontes
blog ini.
Kontes Blog kali
ini bertemakan “Mobil Sahabat Petualang" yang bekerja sama dengan Daihatsuterios, salah satu mobil produksi Daihatsu yang cocok digunakan untuk
berpetualang dan perjalanan jarak jauh.
Membahas tentang
perjalanan dengan menggunakan mobil, membuat ingatan saya kembali ke masa
lampau, saya teringat perjalanan pertama saya waktu itu. Dulu sekitar tahun
2001-an ketika saya masih SD (sekarang SMA), saya dan keluarga mengadakan
kunjungan ke rumah saudara di daerah Sukabumi, Jawa Barat. Waktu itu kami berangkat
dari Kebumen, JawaTengah dengan menggunakan sebuah mobil (saya lupa merk
mobilnya) yang dipenuhi dengan penumpang. Maklum saja, waktu itu keluarga
banyak yang ikut, dan membuat kami harus rela berdesak-desakan di dalam mobil.
Bahkan saya pun harus duduk dengan cara dipangku oleh salah satu saudara saya.
Yang terlintas dalam pikiran saya adalah rasa senang karena itu merupakan
perjalanan pertama saya.
Awalnya saya
mengira bahwa rumah saudara saya itu terletak di kota. Tetapi perkiraan saya
salah besar karena ternyata rumah saudara saya itu terletak jauh di pelosok
desa. Saya pun harus menelan pahit kenyataan ini. Akses jalan waktu itu
sangatlah tidak memadai. Kondisi medan yang dipenuhi jalan berbatu, berbukit
terjal, dan turunan tajam membuat saya berkali-kali menghela nafas. Ditambah
hujan yang mengguyur perjalanan kami, membuat penderitaan batinku semakin
lengkap. Saya yang waktu itu hanya seorang anak kecil bertubuh mungil hanya
bisa pasrah menuruti kemana arah mobil melaju.
Saat mobil kami
melewati tanjakan berbatu, ada satu kendala yang mungkin membuat kami kecewa.
Karena mobil tidak kuat menanjak, maka beberapa dari kami harus turun agar beban
mobil berkurang. Bahkan Om saya harus terpaksa mendorong mobil. Saya hanya bisa
melihat dari dalam mobil. Kejadian ini terjadi tidak hanya sekali, bahkan
berulang kali. Bukan hanya itu, saat melewati jalan berbukit dan berbatu, kami
berkali-kali harus turun dari mobil. Mobil kami mengalami pecah ban karena
mungkin beban mobil tidak selaras dengan kondisi jalannya. Hal ini tentu saja
membuat kami harus rela menunggu berjam-jam hingga mobil selesai diperbaiki. Waduhhhh,, penderitaan yang lengkap..
Satu lagi yang
membuat tekanan batin semakin lengkap, yaitu ketika mobil kami melewati jalan
berlumpur. Untuk kesekian kalinya kami semua harus turun dari mobil karena
mobil kandas, tidak bisa maju dan tidak bisa mundur. Ayah saya beserta
saudara-saudara yang lain mau tidak mau harus bergotong royong agar mobil bisa
keluar dari genangan lumpur. Kotornya lumpur bukan suatu halangan demi bertemu
saudara di sukabumi. Itu pengalaman perjalanan pertama saya waktu itu. (Aduhh ini kok jadi curhat??)
Baru baru ini saya
mendengar bahwa PT Astra Daihatsu Motor sebagai produsen Daihatsu menggelar
Petualangan yang bertajuk “Terios 7 Wonders Sumatera Coffee Paradise” untuk
mengeksplorasi kekayaan pulau sumatera sebagai produsen kopi terbaik di
indonesia.
Sumatera?? Pulau
sumatra memang terkenal dengan kelezatan kopinya. Jika para pecinta kopi
berkeliling Pulau Sumatera maka akan banyak berkenalan dengan produk kopi hasil
olahan pabrik atau Industri Rumahan yang beredar di tiap daerah kunjungan. “Beda
ladang, beda pula belalangnya” itulah analogi yang digunakan dalam
menggambarkan aneka cita rasa kopi dan budaya masyarakat dari berbagai daerah
di Sumatera. Hal ini karena setiap daerah memiliki perbedaan iklim, tanah,
cuaca dan kelembaban, sehingga dapat memengaruhi rasa kopi dan bukan hanya itu,
faktor geografis dan Iklim tersebut juga akan mempengaruhi cara hidup
masyarakat setempat. Berbagai perbedaan dan keunikan akan kita jumpai pada
masyarakat saat menyaksikan bagaimana mereka menyikapi atau merespon keberadaan
kopi di daerah mereka. Orang-orang dari daerah yang satu dengan daerah lain
akan memiliki sikap dan pandangan berbeda tentang “Kopi”.
Berbicara mengenai
“Kopi terbaik Sumatera” maka akan membawa kita mengarah pada pembahasan tentang
“Kopi terbaik Indonesia”, itu karena memang sebagian besar kopi terbaik di
Indonesia diambil dari berbagai daerah di Sumatera selain dari Sulawesi dan
daerah lainnya di Indonesia. Karakter atau rasa yang umum dari kopi Sumatera
salah satunya adalah aromanya yang earthy atau seperti bau tanah tersiram air
hujan dan saat diseruput terasa aroma herbalnya.
Tim 7Wonders mencoba menjelajah pulau sumatra untuk menilik secara langsung proses pembuatan
kopi dari mulai pemetikan, sampai pengolahan kopi itu sendiri hingga siap
dituang ke dalam cangkir. Mereka mengunjungi 7 sentra kopi terkenal di pulau
sumatra, yaitu :
Liwa (Lampung)
Kota ini menjadi
kota pembuka petualangan tim 7Wonders. Kota Liwa memang terkenal dengan produksi kopi
luwaknya yang tercium hingga mancanegara. Kopi Luwak diyakini sebagai kopi termahal
di dunia. Benar saja, harganya saja berkisar mulai dari 400 ribuan hingga
jutaan rupiah. WOOOWWWW, harga yang fantastis !!
Kita semua pasti bertanya-tanya mengapa bisa
semahal itu?? Tim 7Wonders pun menemukan jawabanya dengan mengunjungi langsung tempat pembuatan kopi luwak.
Hingga bisa ditarik kesimpulan bahwa “Proses yang sangat panjang dan
membutuhkan waktu dan tenaga yang tidak sedikit menjadi alasan mengapa kopi
luwak bisa semahal itu”.
Lahat
Kota Lahat
diyakini sebagi kota tertua di Sumatera. Usia kota Lahat saat ini sudah
mencapai 130 tahun. Kota Lahat ini dirancang oleh Belanda ketika menjajah di
Indonesia. Budaya minum kopi sendiri sudah berlangsung sejak dahulu. Di
kabupaten Lahat juga banyak terdapat kebun kopi. Hanya saja karena pemasarannya
dikuasai tengkulak maka harga beli kopi dari petani kerap dipermainkan.
Sehingga banyak yang mulai meninggalkan kebun kopi. Perjalanan 7Wonders Terios– Sumatera Coffee Paradise diharapkan bisa menggairahkan kembali para petani
kopi di Lahat untuk mengolah kebun kopi yang lama ditinggalkan.
Pagar Alam
Mayoritas warga
Pagar Alam masih mengantungkan hidupnya dari perkebunan kopi. Sejak dulu kopi
jenis robusta asal Pagaralam dikenal istimewa karena wanginya sudah tercium
sebelum kopi diseduh. Para petani setempat mengklaim, kopi Pagaralam sempat
menjadi sajian khusus Ratu Belanda. Konon, pada zaman Belanda, di Pagaralam ada
kebun kopi yang khusus dibuat untuk menghasilkan biji kopi pilihan untuk
menyuplai persediaan dapur istana Sang Ratu Belanda. Letak kebun kopi tersebut
di sekitar Simpang Padang karet.
Tanpa membuang banyak
waktu,tim Daihatsu segera bergerak menuju lokasi di Pusat Kota Pagaralam untuk
menyaksikan pengolahan kopi di Pagaralam. Sistem pengolahan kopi di Pagar Alam mirip
dengan sentra kopi di Liwa dan Lahat. Perbedaannya adalah cara me-roaster biji
kopi. Di Pagar alam, drum untuk me-roaster biji kopi sudah menggunakan mesin
sebagai tenaga penggeraknya sedangkan di Lahat belum. Sementara untuk proses
penggilingannya sama yaitu memakai 2 mesin. Pertama biji kopi dihaluskan jadi
butiran kasar. Kemudian dipindah ke mesin satunya untuk dibuat makin lembut.
Hal serupa dapat kita temui saat proses penggilingan padi menggunakan mesin.
Empat Lawang
Kabupaten Empat Lawang
juga merupakan salah satu daerah yang dikunjungi tim 7Wonders. Daerah ini
terkenal dengan kopinya, bahkan daerah ini menjadikan kopi sebagai ikon
daerahnya. Kabupaten Empatlawang merupakan Kabupaten termuda di
Sumsel.Kabupaten yang beribukota Tebing Tinggi tersebut resmi terbentuk
berdasarkan Undang- Undang Nomor 1 Tahun 2007 dan diresmikan pada 20 April
2007.
Kabupaten yang
merupakan pemekaran Kabupaten Lahat tersebut memiliki 8 kecamatan yang terdiri
dari 148 desa dan 8 kelurahan. Empatlawang yang memiliki tupografi daerah
perbukitan,dikenal sebagai daerah sentra penghasil kopi di Sumsel.Dari 8
kecamatan,7 kecamatan di antaranya mengandalkan kopi sebagai produk andalan
pertanian.
Saat ini
perkebunan kopi di Empat Lawang masih merupakan perkebunan rakyat dan menjadi
mata pencarian utama.Tidak kurang dari 37.554 kepala keluarga (KK) di Empat Lawang
berprofesi sebagai petani kopi. Itulah menjadi salah satu alasan pemerintah
setempat menjadikan kopi sebagai ikon daerah. Sehingga timbul istilah, belum
merasa ke Empat Lawang jika belum menikmati secangkir kopi dan membawa
oleh-oleh kopi dari Empat Lawang.
Curup
Kota Curup bukan
hanya kaya akan wisata, tetapi juga kaya akan hasil perkebunan salah satunya
adalah kopi. Curup merupakan penghasil kopi terbesar, namun tidak tahu kenapa
curup tidak dikenal dengan khalayak ramai sebagai penghasil kopi.
Mandailing Natal
Dalam sejarah
perkopian Indonesia desa yang jadi pusat kopi Arabica pertama kali di tanam
adalah Desa Pakantan – Mandheling Natal. Nama Desa Simpang Banyak Jae Ulu Pulud
memang tidak disebutkan. Tapi bisa jadi ini juga salah satu pusatnya. Desa yang
berada di lembah di antara dua bukit ini seperti desa yang hilang. Jika jalanan
yang dilalui bukan aspal tapi jalan tanah pasti akan terasa sekali suasana jauh
dari peradaban.
Takengon
Takengon terkenal
dengan kopi jenis arabica-nya. Di setiap pekarangan rumah penduduk, hampir tak
ada yang dibiarkan terbuka tanpa ditanami kopi. Letak geogragis yang menjadi
salah satu rangkaian bukit barisan tentu punya kelebihan tersendiri. Tanahnya
subur dan curah hujannya juga lumayan tinggi. Karena letaknya kurang lebih
1.300 m dpl maka sangat cocok untuk menanam kopi jenis Arabica. Kota ini
menjadai tujuan akhir tim 7Wonders.
Rangkaian
perjalanan panjang tim Terios 7-Wonders sepanjang 3.657 km selama 15 hari
berakhir di tugu “Nol” Kilometer tepat pukul 12.48 WIB (24/10). Kerasnya
kondisi jalan tidak menyurutkan niat anggota tim 7Wonders. Berbekal tiga unit
Daihatsu Terios (2 matik dan 1 manual) , Tim berhasil mengunjungi 7 spot kopi
ternama di pulau sumatera.
Jalanan di pulau
sumatera khususnya di tempat-tempat pembuatan kopi mungkin tidak se-bagus
jalanan di kota besar. Maka tidak salah jika tim 7wonders menggunakan mobil
Daihatsu Terios sebagai teman perjalanannya. Daihatsu terios dikenal dengan ketangguhannya
dalam menghadapi medan berat. Maka tak ayal jika Daihatsu Terios mendapat
julukan “Mobil Sahabat Petualang”. Karena mobil sang petualang harus memiliki 2
keunggulan utama, yaitu :
Tangguh
Rute perjalanan
yang dilalui oleh sahabat petualang mungkin didominasi oleh jalanan berbatu, jalan
berlumpur, tanjakan terjal, turunan tajam, tikungan berliku. Ini tentunya
membutuhkan mobil khusus yang memang dirancang untuk melalui medan berat.
Irit bahan bakar
Jarak perjalanan
yang jauh membutuhkan bahan bakar yang tidak sedikit. Maka sebuah mobilpetualang harus memiliki unsur yang satu ini. Tidak bisa dibayangkan jika kita
berpetualang menggunakan mobil yang super boros, tentunya akan tidak sedikit
biaya yang kita keluarkan.
Daihatsu terios
hadir dengan beberapa keunggulan yaitu:
The only 7-Seater SUV
Daihatsu
terios bisa membawa 7 penumpang sekaligus. Kursi baris ke dua dan ketiga dapat
dilipat, sehingga sisa ruang tersebut dapat dimanfaatkan untuk menaruh
barang-barang bawaan sahabat petualang. Kursi tersebut juga dilengkapi dengan fitur
seat height adjuster, untuk mengatur ketinggian yang dapat disesuaikan dengan
postur pengguna, sehingga berkendara pun menjadi lebih nyaman.
Easy access entertainment – Audio steering
switch
Easy
Acces Entertaiment menjadikan perjalanan sang petualang begitu menyenangkan, kita
bisa menyetel musik dari CD favorit dan mendengarkan radio selama dalam
perjalanan. Audio Steering
Switch memungkinkan pengemudi dapat mengakses dan mengendalikan pemutar musik
dengan mudah tanpa perlu kehilangan banyak konsentrasi.
Tough Style-Macho style
DaihatsuTerios memiliki desain baru dari komponen eksterior seperti ban, lampu, grille
serta bumper yang lebih stylish, trendy dan sporty. Keterpaduan yang begitu
kokoh dan serasi membuat mobil ini berkesan macho. Tampilannya yang macho, memberikan efek
tangguh dalam menaklukkan medan yang tidak terduga sekalipun.
City Cruiser
Dengan
ground clereance (jarak bodi terendah dengan permukaan tanah) yang cukup
tinggi, disertai dengan performa mesin 3SZ-VE DOHC VVT-I 1.495cc, menjadikan
kenyamanan berkendara dengan Daihatsu Terios dapat dicapai, meskipun dengan
kecepatan yang tinggi pada kondisi jalanan yang lurus. Terios mampu melahap permukaan jalan yang
tidak rata dan kurang bersahabat dengan mudah dan penuh percaya diri.
Easy Handling
Electric
Power Steering menjadikan kemudi jauh lebih ringan dan hemat bahan bakar karena
diatur secara elektrik. Pengemudi
cukup mengerahkan sedikit tenaga untuk melintasi tikungan tajam.
Comfort Suspension
Aksi
berkendara lebih nyaman tetap stabil berkat penyempurnaan coil spring, shock
absorber depan-belakang, serta perubahan posisi lengan ayun.
Excellent Strength
Mesin
jenis DOHC (Double Over-Head Camshaft) dan VVT-i (Variable Valve
Timing-intelligent) merupakan jenis mesin yang dipercaya efisien dan bertenaga,
ramah lingkungan serta hemat bahan bakar. Dengan berbekal mesin tersebut, Daihatsu terios dapat menghasilkan performa yang optimal, responsive namun tetap efisien dan
ramah lingkungan
Dengan beberapa keunggulan diatas, DaihatsuTerios dirasa cukup untuk di jadikan Mobil Sahabat Petualang. Wahh,,muncul
keinginan hati saya untuk memiliki mobil yang satu ini. Mengingat jalanan di
tempat tinggal saya tidak semulus jalanan di kota-kota besar. Dan mungkin
Daihatsu terios ini bisa saya digunakan untuk mengunjungi rumah saudara di Sukabumi
nantinya. Semoga -_-
No comments:
Post a Comment