Friday, November 30, 2012

Daihatsu Terios,Mobil Sang Petualang


Blogdetik memang sering membuat event-event menarik, salah satunya ya ini “Kontes Blog”. Kontes blog ini adalah untuk yang ke-sekian kalinya diadakan oleh blogdetik. Dengan adanya kontes blog ini, kami semua lebih bersemangat dalam berkarya di dunia blogging. Saya pribadi berharap dengan adanya kontes blog ini, kita bisa menumbuh kembangkan semangat blogging yang sempat hilang. Karena bagaimanapun, ngeblog adalah hal yang positif. Saya pernah sesekali ikut dalam kontes yang diadakan oleh Blogdetik beberapa waktu yang lalu. Bukan kemenangan yang menjadi tujuan utama saya, tapi terlebih pada peran serta dan apresiasi terhadap kontes blog ini.

Kontes Blog kali ini bertemakan “Mobil Sahabat Petualang" yang bekerja sama dengan Daihatsuterios, salah satu mobil produksi Daihatsu yang cocok digunakan untuk berpetualang dan perjalanan jarak jauh.

Membahas tentang perjalanan dengan menggunakan mobil, membuat ingatan saya kembali ke masa lampau, saya teringat perjalanan pertama saya waktu itu. Dulu sekitar tahun 2001-an ketika saya masih SD (sekarang SMA), saya dan keluarga mengadakan kunjungan ke rumah saudara di daerah Sukabumi, Jawa Barat. Waktu itu kami berangkat dari Kebumen, JawaTengah dengan menggunakan sebuah mobil (saya lupa merk mobilnya) yang dipenuhi dengan penumpang. Maklum saja, waktu itu keluarga banyak yang ikut, dan membuat kami harus rela berdesak-desakan di dalam mobil. Bahkan saya pun harus duduk dengan cara dipangku oleh salah satu saudara saya. Yang terlintas dalam pikiran saya adalah rasa senang karena itu merupakan perjalanan pertama saya.

Awalnya saya mengira bahwa rumah saudara saya itu terletak di kota. Tetapi perkiraan saya salah besar karena ternyata rumah saudara saya itu terletak jauh di pelosok desa. Saya pun harus menelan pahit kenyataan ini. Akses jalan waktu itu sangatlah tidak memadai. Kondisi medan yang dipenuhi jalan berbatu, berbukit terjal, dan turunan tajam membuat saya berkali-kali menghela nafas. Ditambah hujan yang mengguyur perjalanan kami, membuat penderitaan batinku semakin lengkap. Saya yang waktu itu hanya seorang anak kecil bertubuh mungil hanya bisa pasrah menuruti kemana arah mobil melaju.

Saat mobil kami melewati tanjakan berbatu, ada satu kendala yang mungkin membuat kami kecewa. Karena mobil tidak kuat menanjak, maka beberapa dari kami harus turun agar beban mobil berkurang. Bahkan Om saya harus terpaksa mendorong mobil. Saya hanya bisa melihat dari dalam mobil. Kejadian ini terjadi tidak hanya sekali, bahkan berulang kali. Bukan hanya itu, saat melewati jalan berbukit dan berbatu, kami berkali-kali harus turun dari mobil. Mobil kami mengalami pecah ban karena mungkin beban mobil tidak selaras dengan kondisi jalannya. Hal ini tentu saja membuat kami harus rela menunggu berjam-jam hingga mobil selesai diperbaiki. Waduhhhh,, penderitaan yang lengkap..

Satu lagi yang membuat tekanan batin semakin lengkap, yaitu ketika mobil kami melewati jalan berlumpur. Untuk kesekian kalinya kami semua harus turun dari mobil karena mobil kandas, tidak bisa maju dan tidak bisa mundur. Ayah saya beserta saudara-saudara yang lain mau tidak mau harus bergotong royong agar mobil bisa keluar dari genangan lumpur. Kotornya lumpur bukan suatu halangan demi bertemu saudara di sukabumi. Itu pengalaman perjalanan pertama saya waktu itu. (Aduhh ini kok jadi curhat??)

Baru baru ini saya mendengar bahwa PT Astra Daihatsu Motor sebagai produsen Daihatsu menggelar Petualangan yang bertajuk “Terios 7 Wonders Sumatera Coffee Paradise” untuk mengeksplorasi kekayaan pulau sumatera sebagai produsen kopi terbaik di indonesia.

Sumatera?? Pulau sumatra memang terkenal dengan kelezatan kopinya. Jika para pecinta kopi berkeliling Pulau Sumatera maka akan banyak berkenalan dengan produk kopi hasil olahan pabrik atau Industri Rumahan yang beredar di tiap daerah kunjungan. “Beda ladang, beda pula belalangnya” itulah analogi yang digunakan dalam menggambarkan aneka cita rasa kopi dan budaya masyarakat dari berbagai daerah di Sumatera. Hal ini karena setiap daerah memiliki perbedaan iklim, tanah, cuaca dan kelembaban, sehingga dapat memengaruhi rasa kopi dan bukan hanya itu, faktor geografis dan Iklim tersebut juga akan mempengaruhi cara hidup masyarakat setempat. Berbagai perbedaan dan keunikan akan kita jumpai pada masyarakat saat menyaksikan bagaimana mereka menyikapi atau merespon keberadaan kopi di daerah mereka. Orang-orang dari daerah yang satu dengan daerah lain akan memiliki sikap dan pandangan berbeda tentang “Kopi”.

Berbicara mengenai “Kopi terbaik Sumatera” maka akan membawa kita mengarah pada pembahasan tentang “Kopi terbaik Indonesia”, itu karena memang sebagian besar kopi terbaik di Indonesia diambil dari berbagai daerah di Sumatera selain dari Sulawesi dan daerah lainnya di Indonesia. Karakter atau rasa yang umum dari kopi Sumatera salah satunya adalah aromanya yang earthy atau seperti bau tanah tersiram air hujan dan saat diseruput terasa aroma herbalnya.

Tim 7Wonders mencoba menjelajah pulau sumatra untuk menilik secara langsung proses pembuatan kopi dari mulai pemetikan, sampai pengolahan kopi itu sendiri hingga siap dituang ke dalam cangkir. Mereka mengunjungi 7 sentra kopi terkenal di pulau sumatra, yaitu :

Liwa (Lampung)
Kota ini menjadi kota pembuka petualangan tim 7Wonders. Kota Liwa memang terkenal dengan produksi kopi luwaknya yang tercium hingga mancanegara. Kopi Luwak diyakini sebagai kopi termahal di dunia. Benar saja, harganya saja berkisar mulai dari 400 ribuan hingga jutaan rupiah. WOOOWWWW, harga yang fantastis !!
Kita semua pasti bertanya-tanya mengapa bisa semahal itu?? Tim 7Wonders pun menemukan jawabanya dengan mengunjungi langsung tempat pembuatan kopi luwak. Hingga bisa ditarik kesimpulan bahwa “Proses yang sangat panjang dan membutuhkan waktu dan tenaga yang tidak sedikit menjadi alasan mengapa kopi luwak bisa semahal itu”.

Lahat
Kota Lahat diyakini sebagi kota tertua di Sumatera. Usia kota Lahat saat ini sudah mencapai 130 tahun. Kota Lahat ini dirancang oleh Belanda ketika menjajah di Indonesia. Budaya minum kopi sendiri sudah berlangsung sejak dahulu. Di kabupaten Lahat juga banyak terdapat kebun kopi. Hanya saja karena pemasarannya dikuasai tengkulak maka harga beli kopi dari petani kerap dipermainkan. Sehingga banyak yang mulai meninggalkan kebun kopi. Perjalanan 7Wonders Terios– Sumatera Coffee Paradise diharapkan bisa menggairahkan kembali para petani kopi di Lahat untuk mengolah kebun kopi yang lama ditinggalkan.

Pagar Alam
Mayoritas warga Pagar Alam masih mengantungkan hidupnya dari perkebunan kopi. Sejak dulu kopi jenis robusta asal Pagaralam dikenal istimewa karena wanginya sudah tercium sebelum kopi diseduh. Para petani setempat mengklaim, kopi Pagaralam sempat menjadi sajian khusus Ratu Belanda. Konon, pada zaman Belanda, di Pagaralam ada kebun kopi yang khusus dibuat untuk menghasilkan biji kopi pilihan untuk menyuplai persediaan dapur istana Sang Ratu Belanda. Letak kebun kopi tersebut di sekitar Simpang Padang karet.
Tanpa membuang banyak waktu,tim Daihatsu segera bergerak menuju lokasi di Pusat Kota Pagaralam untuk menyaksikan pengolahan kopi di Pagaralam. Sistem pengolahan kopi di Pagar Alam mirip dengan sentra kopi di Liwa dan Lahat. Perbedaannya adalah cara me-roaster biji kopi. Di Pagar alam, drum untuk me-roaster biji kopi sudah menggunakan mesin sebagai tenaga penggeraknya sedangkan di Lahat belum. Sementara untuk proses penggilingannya sama yaitu memakai 2 mesin. Pertama biji kopi dihaluskan jadi butiran kasar. Kemudian dipindah ke mesin satunya untuk dibuat makin lembut. Hal serupa dapat kita temui saat proses penggilingan padi menggunakan mesin.

Empat Lawang
Kabupaten Empat Lawang juga merupakan salah satu daerah yang dikunjungi tim 7Wonders. Daerah ini terkenal dengan kopinya, bahkan daerah ini menjadikan kopi sebagai ikon daerahnya. Kabupaten Empatlawang merupakan Kabupaten termuda di Sumsel.Kabupaten yang beribukota Tebing Tinggi tersebut resmi terbentuk berdasarkan Undang- Undang Nomor 1 Tahun 2007 dan diresmikan pada 20 April 2007.
Kabupaten yang merupakan pemekaran Kabupaten Lahat tersebut memiliki 8 kecamatan yang terdiri dari 148 desa dan 8 kelurahan. Empatlawang yang memiliki tupografi daerah perbukitan,dikenal sebagai daerah sentra penghasil kopi di Sumsel.Dari 8 kecamatan,7 kecamatan di antaranya mengandalkan kopi sebagai produk andalan pertanian.
Saat ini perkebunan kopi di Empat Lawang masih merupakan perkebunan rakyat dan menjadi mata pencarian utama.Tidak kurang dari 37.554 kepala keluarga (KK) di Empat Lawang berprofesi sebagai petani kopi. Itulah menjadi salah satu alasan pemerintah setempat menjadikan kopi sebagai ikon daerah. Sehingga timbul istilah, belum merasa ke Empat Lawang jika belum menikmati secangkir kopi dan membawa oleh-oleh kopi dari Empat Lawang.

Curup
Kota Curup bukan hanya kaya akan wisata, tetapi juga kaya akan hasil perkebunan salah satunya adalah kopi. Curup merupakan penghasil kopi terbesar, namun tidak tahu kenapa curup tidak dikenal dengan khalayak ramai sebagai penghasil kopi.

Mandailing Natal
Dalam sejarah perkopian Indonesia desa yang jadi pusat kopi Arabica pertama kali di tanam adalah Desa Pakantan – Mandheling Natal. Nama Desa Simpang Banyak Jae Ulu Pulud memang tidak disebutkan. Tapi bisa jadi ini juga salah satu pusatnya. Desa yang berada di lembah di antara dua bukit ini seperti desa yang hilang. Jika jalanan yang dilalui bukan aspal tapi jalan tanah pasti akan terasa sekali suasana jauh dari peradaban.

Takengon
Takengon terkenal dengan kopi jenis arabica-nya. Di setiap pekarangan rumah penduduk, hampir tak ada yang dibiarkan terbuka tanpa ditanami kopi. Letak geogragis yang menjadi salah satu rangkaian bukit barisan tentu punya kelebihan tersendiri. Tanahnya subur dan curah hujannya juga lumayan tinggi. Karena letaknya kurang lebih 1.300 m dpl maka sangat cocok untuk menanam kopi jenis Arabica. Kota ini menjadai tujuan akhir tim 7Wonders.

Rangkaian perjalanan panjang tim Terios 7-Wonders sepanjang 3.657 km selama 15 hari berakhir di tugu “Nol” Kilometer tepat pukul 12.48 WIB (24/10). Kerasnya kondisi jalan tidak menyurutkan niat anggota tim 7Wonders. Berbekal tiga unit Daihatsu Terios (2 matik dan 1 manual) , Tim berhasil mengunjungi 7 spot kopi ternama di pulau sumatera.

Jalanan di pulau sumatera khususnya di tempat-tempat pembuatan kopi mungkin tidak se-bagus jalanan di kota besar. Maka tidak salah jika tim 7wonders menggunakan mobil Daihatsu Terios sebagai teman perjalanannya. Daihatsu terios dikenal dengan ketangguhannya dalam menghadapi medan berat. Maka tak ayal jika Daihatsu Terios mendapat julukan “Mobil Sahabat Petualang”. Karena mobil sang petualang harus memiliki 2 keunggulan utama, yaitu :

Tangguh
Rute perjalanan yang dilalui oleh sahabat petualang mungkin didominasi oleh jalanan berbatu, jalan berlumpur, tanjakan terjal, turunan tajam, tikungan berliku. Ini tentunya membutuhkan mobil khusus yang memang dirancang untuk melalui medan berat.

Irit bahan bakar
Jarak perjalanan yang jauh membutuhkan bahan bakar yang tidak sedikit. Maka sebuah mobilpetualang harus memiliki unsur yang satu ini. Tidak bisa dibayangkan jika kita berpetualang menggunakan mobil yang super boros, tentunya akan tidak sedikit biaya yang kita keluarkan.









Daihatsu terios hadir dengan beberapa keunggulan yaitu:

The only 7-Seater SUV
Daihatsu terios bisa membawa 7 penumpang sekaligus. Kursi baris ke dua dan ketiga dapat dilipat, sehingga sisa ruang tersebut dapat dimanfaatkan untuk menaruh barang-barang bawaan sahabat petualang. Kursi tersebut juga dilengkapi dengan fitur seat height adjuster, untuk mengatur ketinggian yang dapat disesuaikan dengan postur pengguna, sehingga berkendara pun menjadi lebih nyaman.

Easy access entertainment – Audio steering switch
Easy Acces Entertaiment menjadikan perjalanan sang petualang begitu menyenangkan, kita bisa menyetel musik dari CD favorit dan mendengarkan radio selama dalam perjalanan. Audio Steering Switch memungkinkan pengemudi dapat mengakses dan mengendalikan pemutar musik dengan mudah tanpa perlu kehilangan banyak konsentrasi.

Tough Style-Macho style
DaihatsuTerios memiliki desain baru dari komponen eksterior seperti ban, lampu, grille serta bumper yang lebih stylish, trendy dan sporty. Keterpaduan yang begitu kokoh dan serasi membuat mobil ini berkesan macho. Tampilannya yang macho, memberikan efek tangguh dalam menaklukkan medan yang tidak terduga sekalipun.

 City Cruiser
Dengan ground clereance (jarak bodi terendah dengan permukaan tanah) yang cukup tinggi, disertai dengan performa mesin 3SZ-VE DOHC VVT-I 1.495cc, menjadikan kenyamanan berkendara dengan Daihatsu Terios dapat dicapai, meskipun dengan kecepatan yang tinggi pada kondisi jalanan yang lurus. Terios mampu melahap permukaan jalan yang tidak rata dan kurang bersahabat dengan mudah dan penuh percaya diri.

Easy Handling
Electric Power Steering menjadikan kemudi jauh lebih ringan dan hemat bahan bakar karena diatur secara elektrik. Pengemudi cukup mengerahkan sedikit tenaga untuk melintasi tikungan tajam.

Comfort Suspension
Aksi berkendara lebih nyaman tetap stabil berkat penyempurnaan coil spring, shock absorber depan-belakang, serta perubahan posisi lengan ayun.

Excellent Strength
Mesin jenis DOHC (Double Over-Head Camshaft) dan VVT-i (Variable Valve Timing-intelligent) merupakan jenis mesin yang dipercaya efisien dan bertenaga, ramah lingkungan serta hemat bahan bakar. Dengan berbekal mesin tersebut, Daihatsu terios dapat menghasilkan performa yang optimal, responsive namun tetap efisien dan ramah lingkungan

Dengan beberapa keunggulan diatas, DaihatsuTerios dirasa cukup untuk di jadikan Mobil Sahabat Petualang. Wahh,,muncul keinginan hati saya untuk memiliki mobil yang satu ini. Mengingat jalanan di tempat tinggal saya tidak semulus jalanan di kota-kota besar. Dan mungkin Daihatsu terios ini bisa saya digunakan untuk mengunjungi rumah saudara di Sukabumi nantinya. Semoga -_-

No comments:

Post a Comment