Wednesday, November 14, 2012

Inovasi dan Kaitannya dengan Daya Saing


Banyak para pakar atau ahli manajemen yang menyatakan bahwa inovasi merupakan salah satu jaminan untuk perusahaan atau organisasi dalam meningkatkan daya saingnya. Pernyataan tersebut banyak didukung dengan hasil penelitian atau bukti empiris. Berbagai indikator menunjukkan bahwa ketertinggalan dalam hal inovasi atau faktor terkaitnya lainnya bisa menyebabkan sebuah negara relatif tertinggal perkembangan ekonomi dan kesejahteraan rakyatnya. Tetapi bagaimana menyikapi dan mengantisipasi ketertinggalan tersebut melalui sebuah inovasi bukanlah suatu jawaban yang sederhana dan mudah.

Posisi Indonesia di Lingkungan Global

Indonesia masih menghadapi berbagai tantangan dan hambatan besar di era informasi dan globalisasi saat ini. Indonesia pada saat ini masih relatif tertinggal dalam percaturan ekonomi dunia yang sudah mengarah ke era globalisasi dan perdagangan bebas. Dan di era tersebut, penguasaan teknologi informasi dan komunikasi menjadi faktor yang sangat penting. Sedangkan penguasaan jenis teknologi tersebut erat kaitannya dengan pengembangan sumber daya manusia sebagai aktor utama dalam implementasinya.

Posisi Indonesia dalam lingkungan global tersebut merupakan salah satu dasar pemikiran diperlukannnya inovasi pada berbagai tingkat yaitu tingkat individu, perusahaan atau industri, serta pemerintah. Sebelumnya akan kita lihat dulu pengertian inovasi agar bisa diperoleh pemahaman yang lebih komprehensif.

Pengertian Inovasi

Konsep inovasi mempunyai sejarah yang panjang dan pengertian yang berbeda-beda, terutama didasarkan pada persaingan antara perusahaan-perusahaan dan strategi yang berbeda yang bisa dimanfaatkan untuk bersaing.Konsep inovasi tersebut terus dikembangkan oleh sejumlah pakar dan institusi. Beberapa pengertian tersebut dapat dilihat pada kutipan di bawah ini.

1. Inovasi adalah memperkenalkan ide, barang, jasa atau praktek-praktek baru yang bermanfaat ......(en.wikipedia.org/wiki/Innovation)

2. Memperkenalkan ide baru ke pasar dalam bentuk barang dan jasa yang baru atau perbaikan dalam organisasi atau proses (www.business.gov/phases/launching/are_you_ready/glossary.html)

3. Ide, metode atau peralatan baru. Tindakan dalam menciptakan barang atau proses baru. Tindakan yang mencakup penemuan atau pekerjaan yang diperlukan untuk membawa ide atau konsep ke dalam bentuk akhir .......(www.shapetomorrow.com/resources/i.html)

4. Adalah proses merubah pengetahuan dan ide menjadi cara yang lebih baik dalam menjalankan usaha atau menjadi barang dan jasa yang baru atau lebih baik, yang dinilai oleh masyarakat. Proses inovasi berkaitan dengan riset dan pengembangan, komersialisasi, dan difusi teknologi (www.smartstate.qld.gov.au/strategy/strategy05_15/glossary.shtm)

5. Penciptaan, pengembangan, dan implementasi barang, proses, dan jasa baru dengan tujuan untuk meningkatkan efisiensi, efektifitas atau keunggulan bersaing. Inovasi mungkin berkenaan dengan produk, jasa, proses manufaktur, proses managerial atau disain organisasi. Inovasi sebagian besar dipandang pada tingkat produk atau proses dimana inovasi produk tersebut memuaskan kebutuhan konsumen dan inovasi proses meningkatkan efisiensi dan efektifitas.... (www.digitalstrategy.govt.nz/templates/Page____60.aspx)

6. Proses adopsi sesuatu, ide atau pola prilaku yang baru ke dalam budaya (farahsouth.cgu.edu/dictionary/)

7. Tindakan dalam memperkenalkan sesuatu yang baru dan berbeda secara significant (www.economicadventure.org/teachers/glossary_dec.cfm)

Dari berbagai sumber tersebut, bisa dilihat bahwa ada beberapa kemiripan mendasar dari konsep inovasi, yaitu sesuatu yang baru, baik berupa ide, barang, proses, atau jasa.

Inovasi Kaitannya dengan daya saing

Sudah menjadi rahasia umum bahwa inovasi berhubungan erat dengan daya saing. Semakin tinggi inovasi suatu negara semakin tinggi pula daya saingnya.Banyak ahli mengakui bahwa bukan kekayaan alam yang menjadi ukuran kemajuan suatu bangsa, melainkan justru inovasi yang merupakan kunci utama kemajuan sebuah bangsa. Banyak bukti menunjukkan sebuah negara yang sumber daya alamnya minim ternyata mampu bersaing dengan negara lain karena kemampuan inovasinya yang tinggi. Taruhlah Singapura,Korea Selatan,dan Jepang di tataran Asia sebagai contohnya.

Kita tahu bahwa negara-negara tersebut tidak banyak memiliki sumber daya alam, namun buktinya negara-negara tersebut dapat berhasil memajukan negaranya karena memiliki inovasi yang tinggi sebagai modal membangun negara. Inovasi adalah sebuah kekuatan yang dahsyat.

Untuk menjadi kekuatan, inovasi harus dikembangkan dan diimplementasikan dalam kehidupan masyarakat. Kita harus akui bahwa bangsa kita dalam sejarahnya kaya akan para inovator. Begitu banyak peninggalan sejarah yang menunjukkan hal tersebut. Saat ini perlu kiranya inovasi-inovasi tersebut dihidupkan dan dikembangkan kembali.

Inovasi dan Daya Saing Indonesia

Penilaian daya saing negara dikelompokkan dalam 12 item pilar daya saing yaitu institusi, infrastruktur, makroekonomi, kesehatan dan pendidikan dasar, pendidikan tinggi, efisiensi pasar barang, efisiensi pasar tenaga kerja,pasar keuangan, kesiapan teknologi, besaran pasar, kecanggihan bisnis, dan inovasi.

Turunnya daya saing Indonesia secara umum harus menjadi bahan kajian serius agar segera ditemukan jawaban terhadap persoalan yang ada. Tidak ada jawaban lain kecuali memacu produktivitas bangsa dan memperkuat inovasi setinggi-tingginya. Dengan produktivitas dan inovasi yang kuat,daya saing akan kuat. Daya saing yang kuat akan berelasi dengan pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi dengan sendirinya akan meningkatkan kesejahteraan.

Peran Penting Inovasi

Sebagai sebuah bangsa,kita harus mengakui bahwa bangsa Indonesia memiliki pekerjaan rumah berupa masalah yang sangat banyak.Kebiasaan kita dengan banyaknya masalah sering membuat kita semakin malas menyelesaikan masalah, akhirnya masalah menjadi bertumpuk- tumpuk dan menggunung. Sikap malas bukanlah jawaban atas menggunungnya permasalahan yang sedang kita hadapi.

Sikap malas justru menjauhkan diri dari solusi masalah yang ada. Banyaknya masalah seharusnya membuat kita semakin produktif dalam menciptakan inovasi di berbagai bidang. Pada hakikatnya inovasi adalah ide-ide baru yang muncul bersamaan dengan adanya keinginan kita untuk menyelesaikan masalah yang kita miliki. Kita bisa menggapai kemajuan dengan cara lebih kreatif, membuat banyak inovasi dan kemudian meledakkan inovasi-inovasi yang telah kita buat.

Pertanyaannya, sudahkah kita melakukan inovasi-inovasi untuk kemajuan bangsa kita? Sudah berapa banyak inovasi yang telah kita buat? Tidaklah mudah menjawab pertanyaan di atas. Kita harus akui bahwa saat ini bangsa kita masih sangat minim inovasi. Inovasi masih menjadi barang langka dan sulit ditemukan. Padahal kita harus akui, kita memiliki sumber daya manusia yang tidak kalah dengan sumber daya manusia negara lain.

Kita juga memiliki sumber daya alam dan kekayaan lain yang luar biasa sebagai dukungan untuk menjadi bangsa yang inovatif.Namun, kita belum memanfaatkan besarnya potensi tersebut. Mewujudkan inovasi-inovasi yang andal dengan menciptakan ide kreatif dan menghasilkan produk-produk yang mendunia merupakan kunci daya saing.

Tanpa inovasi yang mampu mewujudkan ide kreatif menjadi kenyataan, sama halnya menumpuk banyak kerugian,potensi sumber manusia yang luar biasa akan sia-sia, pengeluaran dana untuk membeli produk pasti akan lebih banyak dilakukan. Akhirnya bisa disimpulkan bahwa ada beberapa hal yang harus dilakukan terkait masih lemahnya kekuatan inovasi yang kita miliki yang berimplikasi pada rendahnya daya saing Indonesia.

Beberapa hal tersebut di antaranya; Pertama, perlu terus didorong dan ditingkatkan faktor penopang efisiensi, terlebih yang perlu diperhatikan adalah birokrasi di Indonesia karena sumber masalah utama daya saing Indonesia terletak pada faktor inefisiensi birokrasi.

Kedua, peningkatan pembangunan infrastruktur yang mendukung terciptanya inovasi-inovasi baru dan menciptakan akses pembiayaan yang mudah terhadap ide-ide inovatif. Hal tersebut penting mengingat inovasi masih menjadi barang langka dan sulit diakses di Indonesia.

Ketiga, perlu perhatian yang tinggi dari pemerintah terkait gerakan yang mendukung munculnya inovasi. Perhatian ini dapat ditunjukkan dengan investasi besar-besaran pada dunia riset karena riset menjadi faktor penting dalam merangsang tumbuhnya inovasi.

Upaya yang harus dilakukan

Inovasi tidak akan pernah terwujud tanpa adanya sebuah gerakan dan usaha yang nyata.Berikut adalah upaya kecil yang dapat di lakukan untuk meningkatkan inovasi anak bangsa.

1.Memiliki visi untuk berubah

Jangan berharap suatu tim akan menjadi inovatif apabila mereka tidak mengetahui tujuan yang hendak dicapai ke depan. Inovasi harus memiliki tujuan dan seorang pemimpin harus mampu menyatakan dan mendefinisikan tujuan secara jelas sehingga setiap orang dapat memahami dan mengingatnya. Para pemimpin besar banyak meluangkan waktu untuk menggambarkan dan menjelaskan visi, tujuan dan tantangan masa depan kepada setiap orang . Mereka berusaha meyakinkan setiap orang akan peran pentingnya dalam upaya mencapai visi dan tujuan, serta dalam menghadapi berbagai tantangan. Mereka mengilhami kepada setiap orang untuk menjadi enterpreneur yang bersemangat dan menemukan cara-cara yang inovatif untuk memperoleh kesuksesan.

2. Memerangi ketakutan akan perubahan

Para pemimpin inovatif senantiasa mengobarkan semangat pentingnya perubahan. Mereka berusaha menggantikan kepuasan atas kemapanan yang ada dengan kehausan akan ambisi. Mereka akan berkata, ”Saat ini kita memang sedang melakukan hal yang baik, tetapi kita tidak boleh berhenti dan berpuas diri dengan kemenangan yang ada, kita harus melakukan hal-hal yang lebih baik lagi”. Mereka menyampaikan pula bahwa saat ini kita sedang melakukan suatu spekulasi baru yang penuh resiko, dan jika kita tidak bergerak maka akan jauh lebih berbahaya. Mereka memberikan gambaran menarik tentang segala sesuatu yang hendak diraih pada masa mendatang. Oleh karena itu, satu-satunya cara menuju ke arah sana yaitu dengan berusaha memeluk perubahan.

3. Berani Mengambil Resiko layaknya seorang pemodal

Seorang pemodal yang berani mengambil resiko akan menggunakan pendekatan portofolio, berusaha mencari keseimbangan antara kegagalan dengan kesuksesan. Mereka senang mempertimbangkan berbagai usulan atau gagasan tetapi tetap merasa nyaman dengan berbagai pemikiran yang menggambarkan tentang kegagalan-kegagalan yang mungkin akan diterima.

4. Memiliki Suatu Rencana Usulan yang Dinamis

Kita harus memfokus pada rencana usulan yang benar-benar hebat, setiap rencana mudah dilaksanakan, sumber tersedia dengan baik, responsif dan terbuka untuk semuanya. Berikan penghargaan dan respons yang wajar kepada karyawan serta para senior harus memliki komitmen agar karyawan tetap dapat menjaga kesegarannya dalam melaksanakan setiap pekerjaan.

5. Mematahkan Aturan

Untuk mencapai inovasi yang radikal, Kita harus memiliki keberanian manantang berbagai asumsi aturan yang ada di sekitar lingkungan. Bisnis bukan seperti permainan olah raga yang selalu terikat dengan aturan dan keputusan wasit, tetapi bisnis tak ubahnya seperti seni, yang di dalamnya memiliki banyak kesempatan untuk berfikir secara lateral, sehingga mampu menciptakan cara-cara baru tentang aneka benda dan jasa yang diinginkan para pelanggan.

6. Kolaborasi

Beberapa eksekutif perusahaan memandang kolaborasi sebagai kunci sukses dalam inovasi. Mereka menyadari bahwa tidak semua dapat dilakukan hanya dengan mengandalkan pada sumber-sumber internal. Oleh karena itu, mereka melihat dunia luar dan mengajak organisasi lain sebagai mitra, sehingga bisa saling bertukar pengalaman dan keterampilan dalam team.

7. Menerima kegagalan

Pemimpin inovatif mendorong terbentuknya budaya eksperimen. Setiap orang harus diajarkan bahwa setiap kegagalan merupakan langkah awal dari perjalanan jauh menunju kesuksesan. Untuk menjadi orang benar-benar cerdas dan tangkas, setiap orang harus diberi kebebasan berinovasi, bereksperimen dan memperoleh kesuksesan dalam melakukan pekerjaannya, termasuk didalamnya mereka juga harus diberi kebebasan akan kemungkinan terjadinya kegagalan.

8. Bersemangat

Kita harus fokus terhadap segala sesuatu yang ingin dirubah. Siap dan senantiasa bergairah dan bersemangat dalam menghadapi dan menanggulangi berbagai tantangan. Energi dan semangat yang kita miliki akan menular dan mengilhami setiap orang.Kita mengharapkan setiap orang dapat meyakini bahwa upaya mencapai tujuan merupakan sesuatu yang amat penting dan bermanfaat. Jika kita menghendaki setiap orang dapat terinpirasi untuk menjadi inovatif, merubah cara-cara yang biasa mereka lakukan, dan untuk mencapai hasil yang luar biasa, maka kita mutlak harus memiliki semangat yang menyala-nyala tentang apa yang kita yakini.



Posisi Indonesia dalam lingkungan global yang relatif rendah menunjukkan perlunya sebuah pemikiran dan tindakan strategis yang perlu dilakukan, baik oleh individu masyarakat, pelaku usaha atau industri, dan pihak pemerintah itu sendiri. Salah satu tindakan strategis tersebut adalah mendorong laju inovasi di perusahaan agar bisa lebih bersaing di era informasi dan globalisasi. Dalam persaingan bisnis tersebut, perusahaan memerlukan penguasaan IPTEK, baik dalam bentuk pengetahuan, informasi, dan teknologi. Dua modal utama yang sangat penting untuk mendorong laju inovasi adalah modal intelektual dan modal teknologi informasi yang harus dimanfaatkan secara integratif ke dalam proses bisnis.

Modal intelektual bisa diaktualisasikan dalam bentuk pengembangan dan pengelolaan SDM di perusahaan, misalnya dalam bentuk kegiatan pendidikan dan pelatihan, biaya riset dan pengembangan, yang disertai dengan perubahan pola pikir yang menempatkan SDM sebagai aset dan subyek dalam pengelolaan usaha. Perusahaan perlu membuat mekanisme yang bisa merangsang terciptanya pengetahuan, menyebarkan pengetahuan di antara karyawan dan pimpinan, serta adanya kepedulian terhadap pengetahuan yang terus berkembang pesat. Proses inovasi yang berbasis manajemen pengetahuan tersebut harus dilakukan secara berkelanjutan agar perusahaan terus bertahan dengan tingkat daya saing yang tinggi.

Modal intelektual serta manajemen pengetahuan sangat erat kaitannya dengan perkembangan teknologi informasi yang telah mendorong era globalisasi atau perdagangan bebas. Teknologi informasi tersebut bisa dipandang sebagai alat atau media untuk memperoleh pengetahuan dan informasi serta sebagai alat dalam menjalankan proses bisnis itu sendiri. Dua perspektif tersebut menjadi dasar bahwa penguasaan dan penerapan teknologi informasi, baik secara individual oleh karyawan maupun diterapkan dalam proses bisnis di perusahaan, akan menjadi modal utama lainnya bagi perusahaan untuk mendorong laju inovasi. Muara akhir dari laju inovasi tersebut adalah peningkatan kinerja perusahaan yang bisa dijadikan salah satu indikator daya saing dalam lingkungan bisnis yang semakin kompetitif.

Kita harus yakin bahwa adanya masalah jangan sampai menutup peluang untuk bersaing dengan negara-negara lain. Dengan banyaknya masalah saat ini, justru harus memotivasi kita untuk membuat perubahan melalui inovasi-inovasi baru.

Saat inilah waktunya bangsa kita untuk segera sadar dan bangkit untuk menyiapkan, menciptakan, dan kemudian meledakkan inovasi-inovasi itu,yang pada saatnya ledakan-ledakan inovasi itu akan menjadi penggerak yang sangat berguna bagi kemajuan dan daya saing bangsa Indonesia.



"Tulisan ini dibuat untuk mengikuti lomba blog dari http://www.bankmandiri.co.id dalam rangka memperingati HUT Bank Mandiri ke-14. Tulisan adalah karya saya sendiri dan bukan merupakan jiplakan.“

No comments:

Post a Comment