Mungkin saat
kita masih kecil, ibu kita atau bahkan nenek kita pernah mendongeng dan
bercerita tentang keadaan alam pada zaman dulu, dimana kondisi lingkungan masih
segar dan asri. Saya pun masih ingat kondisi lingkungan saat itu dan memang
sangat saya rasakan perbedaan itu. Dulu, alam sekitar merupakan tempat bermain
favorit saya karena disamping tidak berbayar alias gratis, alam sekitar juga
menyuguhkan panorama yang tidak kalah indah dari tempat wisata berbayar. Sungai-sungai
mengalir jernih pada lintasannya (bahkan saat musim kemarau), sawah-sawah
membentang luas, dan saat musim panen padi tiba, saya bisa dengan jelas melihat
keceriaan para petani memanen padinya. Namun sekarang, pemandangan seperti itu
tidak pernah saya jumpai lagi karena yang terlihat saat ini adalah sampah yang
menumpuk di sungai, sawah pun sekarang telah berubah menjadi bangunan kokoh. Lain dulu lain sekarang. Ya.. itulah
kata yang cocok untuk menggambarkan kondisi saat ini.
Kok bisa begitu??
Ya,, memang
begitulah keadaannya. Mungkin ketersediaan air saat ini terbatas, sehingga
membuat petani lebih memilih menjual sawahnya daripada harus menanggung rugi
karena gagal panen. Sekarang, sumber air semakin sulit untuk didapatkan.
Mungkin bagi sobat yang tinggal di daerah pegunungan sangat merasakan perubahan
ini.
Ternyata
musim mempengaruhi air dalam tanah. Dan tidak dapat dipungkiri bahwa kegiatan
manusia juga mempegaruhi kualitas air tanah. Dalam kehidupan nyata sering kita
lihat manusia lebih sering membuang sampah di sungai, selokan, saluran irigasi
dan pengairan serta tempat-tepat yang bukan semestinya. Jika musim hujan tiba,
maka sampah-sampah ini akan menghambat saluran air, akibatnya terjadilah
banjir. Sampah-sampah yang menumpuk secara tidak langsung juga akan menghambat
proses pemfilteran air secara alami di dalam tanah. Pertanyaannya adalah “Apakah air yang sobat konsumsi
benar-benar sehat?” jawabannya bisa “ya”
bisa “tidak” tergantung
situasi dan kondisi lingkungan tempat tinggal sobat. Sayapun kadang berfikir
demikian. Saya masih ragu terhadap air yang setiap harinya saya dan keluarga konsumsi.
Mendengar
kenyataan ini, saya termenung. Dengan mengesampingkan segala tugas sekolah yang
menumpuk dan menunggu untuk dikerjakan, saya berusaha mencari sebuah referensi
tentang air minum. Malam itu saya termenung dan muncul niat saya untuk
berkunjung ke kediaman mbah google yang baik hati dan tidak sombong. Setelah
minum secangkir kopi hangat dan ngobrol basa basi, maka sayapun bertanya pada
mbah google.
Mbah Google pun manggut-manggut seraya tangannya mengelus janggutnya yang
memutih, keningnya sedikit berkerut (kayaknya lagi mikir serius nihh…). Lalu
Mbah pun menjawab.
“Le,
kamu pernah dengar tentang produk Pure It dari Unilever ga?” (Le= panggilan untuk anak laki laki)
Aku menggeleng.
“Itu
lho,, alat yang bisa mengubah air kran menjadi air minum. Konon alat itu bisa
memurnikan air tanpa gas dan listrik. Harganya Cuma 500 ribuan per unit.”
“Wahh?
Murah banget..!! beneran mbah?? emang udah terjamin kualitasnya tu mbah??”
“Kamu
tenang aja le, alat itu sudah mendapat berbagai sertifikasi aman. UGM dan ITB
aja pernah membuktikannya.”
“Oh
begitu ya mbah?? Memang apa kelebihannya dibanding memasak air mbah??”
“Begini
le, kalau memasak air kan kamu butuh gas, nah kalau pake alat ini, kamu nggak
usah pake gas ataupun listrik, jadi kamu bisa hemat uang. Selain itu, alat ini
juga bisa menghilangkan polutan seperti pestisida, karat besi dan sebagainya
yang tidak dapat dihilangkan dengan memasak air.”
”yahh,, kalu
begitu mending beli galon bermerk aja mbah.kan udah jelas aman tu mbah..”
“Jangan
le, kan kamu lagi hemat uang, duitmu kan tinggal sedikit..iya to??
“Oh iya ya
mbah.. saya lupa.. hehehe.. mbah ini tahu aja.”
“Nahh
makanya kamu pakai Pure It saja le,,kamu bisa menghemat uang, tidak perlu
khawatir kehabisan air, dan tidak perlu repot-repot menyediakan air minum.”
Saking semangatnya, saya lupa berapa harganya, maka sayapun bertanya
kembali.
“Oya mbah, tadi
harganya berapa, saya lupa”
“Harganya
500 ribuan le, hanya saja kita harus rajin mengganti GermKill Kit seharga 150
ribuan le”
“Yee
si mbah… kan saya udah bilang tadi, saya sedang ngirit. Itu kan mahal mbah. Maunya
yang murah.. coba tolong mbah terawang dulu donk, bagusnya gimana?”
Maka menerawanglah si mbah Google yang baik hati. Kalau dilihat-lihat nih
sobs, mbah Google keren juga lho walaupun rambutnya udah memutih dan jenggotan
begitu... (hahaha)
“Begini le, ternyata penggantian GermKill Kit itu setiap 1500 Liter sekali,
jadi kalau sudah 1500 Liter pemakaian, alat itu akan berhenti sendiri dan harus
di ganti GermKill Kit yang baru untuk mengunakannya kembali, coba kamu hitung
sendiri biayanya. Kamu kan anak sekolah, pasti bisa menghitung.”
Wih, emang Mbah Google top banget ih. Keren. Serba tau nih si mbah. Aku pun
coba untuk mengitung biayanya.
“Wahh mbah,
ternyata murah banget, kalau di hitung-hitung, biaya pemurnian air hanya (Rp100/liter), harga
air galon dari merek ternama (Rp526/liter), air isi ulang (Rp187/liter), dan
air rebus (Rp107/liter).”
Berbekal pengetahuan dari mbah
google, maka malam itu juga aku putuskan untuk memiliki 1 produk Pure It untuk
digunakan dalam rumah saya yang sampai saat ini masih menggunakan kompor gas
untuk memurnikan air.
Dengan teknologi canggih, Pure It
layak dipilih sebagai salah satu alternatif untuk menghasilkan air minum tanpa
menggunakan gas dan listrik. Selain praktis dan higienis, Pure It juga ekonomis.
Dengan menggunakan standar terketat EPA (Environmental Protection Agency) USA
yang menghilangkan log 6 bacteria, log 4 virus, dan log 3 parasites, air
terlindungi dari kuman berbahaya penyebab penyakit. Lebih dari itu, kinerja
Pure It juga telah diuji oleh lembaga ilmu pengetahuan dan institusi kesehatan
terkemuka di Asia, Eropa dan Amerika Serikat serta telah mendapat berbagai
sertifikasi dan pengakuan bahwa produk Pure It benar-benar aman dikonsumsi.
Saringan
Serat Mikro akan mengilangkan semua kotoran yang terlihat di dalam air.
2.Filter Karbon Aktif
2.Filter Karbon Aktif
Filter
Karbon Aktiv bekerja menghilangkan parasit & pestisida berbahaya.
3.Prosesor
Pembunuh Kuman
Dengan
'programmed disinfection technology' menghilangkan bakteri dan virus berbahaya
yang tidak terlihat di dalam air.
4.Penjernih
Membuat
air jernih, tidak berbau dengan rasa yang alami.
1.Perlindungan 1 – Pure It Germkill Life
Indicator
Pureit memiliki Indikator
unik, yang akan memberitahukan Anda beberapa hari sebelumnya kapan perlu
mengganti 'Germkill Kit.
2.Perlindungan 2 – Mekanisme
Penghentian Otomatis
Jika ‘Germkill Kit’ tidak diganti
pada waktunya, Pure It secara otomatis akan menghentikan aliran air sampai
penggantian dilakukan. Mekanisme Penghentian Otomatis Pure It akan menghentikan
air sehingga air akan meluap dari Germkill Life Indicator. Hal ini akan
menjamin anggota keluarga Anda akan selalu meminum air yang aman.
Pure It bisa
menampung air dengan kapasitas hingga 9 liter di top chamber ditambah 9 liter
di transparent chamber. Dengan begitu, kita tidak perlu direpotkan dan tidak
perlu takut kehabisan air.
hmm,, bagimana?? sudah pasti aman kan??
Tetapi mungkin
tidak semudah itu Pure It bisa menggeser posisi air galon. Air galon pun butuh
waktu lama sehingga bisa diterima oleh pasar, terutama menggantikan air yang
dimasak. Sementara perasaan meminum “air mentah” mungkin akan menjadi
penghalang Pure It diterima pasar, sehingga diperlukan edukasi gencar bahwa air
dari Pure It sudah aman dikonsumsi. Yang paling penting konsumen tetap cerdas dalam
memilih, tidak membeli karena latah/style semata, fungsi alat yang akan dibeli
benar-benar dibutuhkan untuk menghemat biaya hidup dan tetap sehat.
sumber referensi:
No comments:
Post a Comment